dilihat dari arti secara harfiah, PULL berarti tarik dan PUSH berarti mendorong. di dalam manajemen produksi dan operasi kedua kata ini digunakan dan memiliki arti dan tujuan sendiri-sendiri. Konsep "PUSH" sendiri dalam sistem produksi adalah konsep yang memiliki pemahaman untuk menjaga agar supaya tidak kehabisan barang atau stock-out. Dalam model system produksi ini, manajemen menentukan tingkat volume pembelian dan level stok persediaan. Acuan dalam membuat rencana agregat tersebut adalah forecasting atau ramalan penjualan. Sebagian ahli berpendapat bahwa ini adalah model atau sistem operasi yang tradisional dan konseratif karena identik dengan aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah atau istilahnya "waste".
Konsep sistem operasi "PUSH" adalah sistem operasi dalam proses produksi yang mengacu pada permintaan (purchase order) dari konsumen. ini berarti kebalikan dari sistem PUSH, dimana perusahaan akan memproduksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. perusahaan tidak akan melakukan proses produksi apabila tidak ada permintaan (purchase order) dari konsumen.
beberapa ahli memberikan definisi dari kedua konsep PUSH dan PULL sebagai berikut :
a) Venkatesh (1996) menyatakan pada sistem push, sebuah mesin melakukan proses produksi tanpa harus menunggu permintaan dari mesin yang akan melakukan proses berikutnya. Sebaliknya pada sistem pull, sebuah mesin melakukan proses produksi hanya jika ada permintaan dari mesin yang akan melakukan proses selanjutnya.
Konsep sistem operasi "PUSH" adalah sistem operasi dalam proses produksi yang mengacu pada permintaan (purchase order) dari konsumen. ini berarti kebalikan dari sistem PUSH, dimana perusahaan akan memproduksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. perusahaan tidak akan melakukan proses produksi apabila tidak ada permintaan (purchase order) dari konsumen.
beberapa ahli memberikan definisi dari kedua konsep PUSH dan PULL sebagai berikut :
a) Venkatesh (1996) menyatakan pada sistem push, sebuah mesin melakukan proses produksi tanpa harus menunggu permintaan dari mesin yang akan melakukan proses berikutnya. Sebaliknya pada sistem pull, sebuah mesin melakukan proses produksi hanya jika ada permintaan dari mesin yang akan melakukan proses selanjutnya.
b) Goddard dan Brooks
(1984), sistem push dan pull diasosiasikan dengan aliran informasi. Mereka
mendefinisikan push sebagai aksi untuk mengantisipasi kebutuhan,
sedangkan pull sebagai aksi untuk melayani permintaan.
c) Villa dan Watanabe
(1993) menggambarkan kaitan sistem push dengan proses manajemen dalam
upaya mengurangi risiko stock-out, sedangkan sistem pull sebagai suatu
proses produksi yang mengalir dengan ekspektasi inventori sekecil mungkin.
dilihat dari definisi di atas, saya menyimpulkan bahwa perbedaan kedua model ini yaitu PUSH dan PULL system terletak pada aspek pemenuhan permintaan pelanggan dimana dalam konsep :
a. PUSH, permintaan pelanggan akan bisa segera di penuhi karena adanya stok yang sudah di tentukan sebagai antisipasi terjadinya fluktuasi permintaan. sisi positif dari sistem ini, setiap ada permintaan dari konsumen akan segera bisa dipenuhi dari stok yang ada, meminimalisir kehabisan barang yang akan dijual. sedangkan sisi negatif dari sistem ini adalah kemungkinan over stock, minimnya nilai tambah, kurang bisa memaksimalkan sisi produktivitas dan efisiensi.
b. PULL, permintaan pelanggan baru akan dipenuhi beberapa waktu setelah adanya Purchase Order dari konsumen. sisi positif dari sistem ini adalah nilai persediaan yang kecil, pemaksimalan dalam sisi produktivitas dan efisiensi operasional, bisa langsung menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan konsumen. sisi negatifnya adalah untuk mendapatkan barang yang di pesan, harus menunggu terlebih dahulu atau indent.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar